Sabtu, 20 Juli 2013

Bunaken ..... underwater heaven

Ever since a long time ago, Bunaken is a very wellknown place for divers. On last June, early in the morning we departed from Jakarta and during lunch time we arrived safely at Manado. Got lunch with Manado seafood (yes it was really delicious), then at 2 pm we are ready to departed to our first dive. Unlike many other diving places in Indonesia, Bunaken is really easy to reach. We don't have to change into small aircraft to reach it. First dive was around the city, just at the back of many seafood restaurants. It was still around Manado bay. There are a lot of unique underwater creature, a lot of beautiful nudibranches. Unbelievable, it was very near to the city and we can found a lot of underwater macro subjects
. Day 2, we spent the whole day around Bunaken Island and Manado Tua. Bunaken, Manado Tua and Siladen are not so far from our hotel on the beach of Manado Bay. It was around 20-30 mins by boat. It was very nice diving in Manado, very relaxing. Most dive sites are wall, current is not strong during our dives, so we really enjoy our dives. When we were on boat in the morning, we saw dolphins show ...... there were a lot of dolphins racing with our boat as if escorting us to Bunaken Island. It was really fun looking at them.

Selasa, 19 Februari 2013

Komodo Underwater, Diving around Komodo

Diving di Komodo sangat penuh tantangan. Baru setelah sampai di sana saya mengerti kenapa sebelum berangkat, hanya advance diver yang diperkenankan kesana. Full of arus, hampir di semua dive spot tidak ada yang tidak berarus. Namun ada keuntungannya, karena lokasi berarus maka pellagic ada di mana-mana. Pengalaman yang sangat menyenangkan melihat ikan hiu yang bolak-balik, seperti layaknya di pasar ikan. Takut dan penasaran bercampur menjadi satu. Suatu pengalaman yang menyenangkan. Bermain dengan arus sendiri memiliki sensasi yang luar biasa, kita tidak usah capek-capek .... just follow the current. Namun ngeri juga ketika arus menjadi sangat keras dan menyemprot kita dan mendorong kita seperti di arung jeram, namun bedanya situasi kali ini di dalam laut.

West Flores, East Nusa Tenggara

West Flores is famous for Komodo Dragon, therefore once we stepped out from the small aircraft from Bali, Komodo statue is welcoming us. The airport name for Labuan Bajo is Komodo airport. So everywhere, there is Komodo. We went directly to a traditional ship, where we stayed for about one week in it. It was amazing to see the sea scenery around Komodo Island. The island is close each other and the water is very calm. Every night the ship park in a calm bay, and sail during the day. The island is unique because it is very dry. None of the big tree grow covering a very hot land. During the sunset, we went to the island. Just enjoying the sunset from the beach, sometimes we hike the hill. When the dark came, we had bonfire. We sing and dance and had our dinner without disturbing anybody because the island is empty. Well a lot of empty islands around Komodo. The beach is unique..... it give 'pink' nuance because the white sand mixed with particles from red coral. So pink beach is everywhere around Komodo.

Lotus Garden - Marina Bay Sands, Singapore

Di halaman belakang Marina Bay Sands Singapore ada kolam lotus yang cukup luas. Di pinggiran kolam diberi seperti bench dimana orang bisa duduk2 menikmati bunga lotus yang bermekaran. Jika saya amati ada 3-4 jenis warna bunga lotus disitu. Ada yang putih, biru, pink dan pink agak tua. Cukup santai juga duduk-duduk di pinggiran kolam lotus tersebut. Tidak terasa setengah hari saya habiskan waktu disitu. Hanya duduk2.

Pulau Asu - Nias - North of Sumatera

Pulau Asu terletak di sebelah Barat dari Pulau Nias. Bisa dikatakan merupakan salah satu pulau terluar Indonesia. Merupakan tantangan juga untuk pergi ke Pulau Asu ini. Dari Gunung Sitoli, kami naik mobil menuju Pelabuhan Sirombu di Nias Barat. Namun kira-kira setengah jam menjelang pelabuhan, kami terhadang jembatan roboh. Mau tidak mau mobil tidak bisa lanjut, akhirnya koper-koper diturunkan dari mobil untuk disebrangkan manual melalui titian besi yang lebar hanya kurang lebih 20 cm di atas sungai yang airnya saat itu lumayan deras. Kami pun harus berpegangan satu dengan yang lain untuk menyebrang titian besi tersebut menyebrangi sungan yang lumayan lebar dan berair deras. Di sebrang sungai, mobil lain yang akan membawa kami menuju pelabuhan Sirombu sudah menunggu. Pelabuhan Sirombu sangat sepi, hanya ada speedboat yang menjemput kami malam itu, segera setelah urusan 'upload koper' ke speedboat selesai, kamipun duduk manis di speedboat sambil menikmati suasana bulan purnama. Pemandangan yang luar biasa indah, air laut terlihat keperakan dengan pantulan cahaya bulan. Penyebrangan ke Pulau Asu yang hanya berjarak sekitar 7 Mile dari Sirombu berlangsung sekitar setengah jam-an. Air laut sangat tenang malam itu. Jam 8 malam sampailah kami di Pulau Asu, langsung disuguhi lobster. Kami hanya ber-4 dengan anak2, namun lobster sekitar 2 kg habis tuntas dalam sekejap. Malam di Pulau Asu tidak ada listrik, hanya genset yang dinyalakan sampai sekitar jam 9 atau 10 malam, tepatnya sampai kami semua naik ke tempat tidur. Pulau Asu sangat indah dengan pasir putihnya. Pagi hari, sambil berjalan menyusuri pantai kita bisa menyaksikan burung elang yang mencari makan. Pantai serasa milik pribadi, tidak banyak orang disitu. Puas sekali kami bermain-main di laut, snorkelling, bermain ombak ..... Suatu retret yang sangat menyenangkan di Pulau Asu, jauh dari hingar bingar macetnya kendaraan.... suasana begitu tenang dan damai. Tidak ada listrik, sehingga tidak berisik dengan suara radio maupun TV ..... hanya suara deburan ombak.

Rabu, 09 Januari 2013

Pangandaran, Mini Bali

Udah lama sekali kami tidak pergi ke Pangandaran. Entah mengapa pertengahan tahun lalu muncul ide tempat wisata yang menyenangkan untuk dikunjungi oleh keluarga besar suami. Eh tidak jadi pergi dengan keluarga besar (padahal informasi sudah dicari), akhirnya dijadikan tempat outing anak2 kantor. Kebetulan di kantor, temen-temen cukup excited juga pergi ke Pandandaran. Kami berangkat lebih dulu beberapa jam dibandingkan dengan teman-teman kantor, sekitar jam 4 sore kami sekeluarga berangkat dari Cipinang. Namun ternyata jalan tol bekasi macet sekali, sehingga kami tertahan cukup lama disana. Selebihnya jalan relatif cukup baik. Tol cipularang, lanjut Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan akhirnya mengambil rute Pangandaran. Jalan cukup mulus. Sekitar jam 2 pagi, kami tiba di penginapan langsung tidur. Jam 5, teman-teman kantor tiba langsung mereka check in dan istirahat. Jam 9 kita semua berangkat ke Gren Canyon. Semua kegirangan bermain di air di Gren Canyon, apalagi suasananya beramai-ramai. Kami memakai sekitar 6 perahu yang isinya sekitar 6-7 orang. Dari Gren Canyon, kami makan siang di Batu Karas, suatu obyek wisata pantai. Setelah itu kami balik ke penginapan, berganti baju dan melanjutkan berjalan-jalan di daerah Cagar Alam. Karena kami kesorean (kelamaan mandinya), maka di Cagar Alam, kami dan rombongan memilih rute yang pendek. Dari Pasir Putih di daerah Cagar Alam, kami lengsung naik perahu menuju pantai Pangandaran. Menyenangkan sekali melihat sunset disana. Besoknya pagi-pagi sekali, saya menuju Pantai Timur untuk hunting foto kegiatan nelayan di pagi hari. Sekitar jam 10 kami berangkat kembali pulang ke Jakarta sambil mampir di daerah Rajapolah untuk wisata belanja.